PENERAPAN TEKNIK STRUCTURING DALAM KONSELING
CONTOH PERCAKAPAN KONSELING DENGAN TEKNIK STRUCTURING
Structuring (Penataan, Pembatasan)
Teknik
penginformasian dan penyepakatan akan perlunya dan diikutinya batasan-batasan
tertentu dalam proses konseling agar dapat berjalan sesuai dengan
prinsip-prinsip layanan profesional.
Jenis
Penstrukturan
1.
Batasan
peran (role limit)
2.
Batasan
layanan (service limit)
3.
Batasan
topik (topik limit)
4.
Batasan
tindakan (action limit)
5.
Batasan
waktu (time limit)
6.
Batasan
tujuan (goal limit)
7.
Batasan
biaya (cost limit)
8.
Batasan
jaminan kerahasiaan (confidentiality
limit)
Contohconfidentiality limit:
Pernyataan konseli
|
Respon konselor
|
Arah pembicaraan
|
Mind Skills
|
Bagaimana ya Pak,
apa saya harus menceritakannya .... saya gak enak Pak ....
|
Saya
memahami perasaanmu, memang berat untuk membicarakannya, tetapi perlu kamu
ketahui, kita tidak ingin merugikan atau menyakiti siapapun. Kalau itu
sifatnya rahasia saya menjamin untuk menjaga rahasianya.
|
Agar konseli
bercerita dengan lebih bebas tanpa takut rahasia tersebar
|
Wicara diri: bisa
jadi konseli ini akan diliputi perasaan bersalah atau berdosa kalau
membicarakan orang lain, selain takut kalau nanti diketahui
|
LATIHAN:
Buatlah sejumlah
model dialog konseli-konselor dengan menerapkan teknik dasar structuring! (Masing-masing 1 untuk 8
jenis penstrukturan)
No
|
Pernyataan
konseli
|
Respons
konselor
|
Arah
Pembicaraan
|
Mind
Skills
|
1
|
Saya mengalami masalah
dengan sistem peraturan yang ada di asrama Bu,, saya ingin ibu memberikan
petunjuk pada saya
|
Baiklah, perlu Nak
Sofwan ketahui bahwa ibu disini sebagai konselor bukanmemberi nasihat maupun
arahan seperti yang kamu minta, akan tetapi Ibu membantu kamu dalam memahami
masalah kamu dan bagaimana memperoleh solusi dari masalah kamu. Untuk itu
mari kita sama-sama mencari solusi dari masalah ini bersama-sama.
(Role Limit)
|
Agar konseli memiliki
konsep bahwa konselor tidak memberikan nasihat tetapi membantu konseli
menyelesaikan permasalahannya
|
Peraturan :
Saya ingin mengubah
konsep pemikiran setiap konseli yang beranggapan bahwa konselor bertugas menasihati.
|
2
|
Saya merasa ragu, akan tetapi saya ingin
menceritakan masalah saya kepada Ibu
|
Iya, nak Sofwan dapat menceritakan permasalahan
yang sedang nak Sofwan alami. Ibu akan
mendengarkan dengan seksama dan tidak perlu takut terdengar suaranya karena
ruangan kita jauh dari keramaian. (Service Limit).
|
Agar konseli merasa nyaman dalam menceritakan
masalahnya di ruang konseling
|
Presepsi :
Sepertinya konseling ini akan berjalan dengan
nyaman karena ruangan konseling jauh dari keramaian
|
3
|
Bu, saya merasa bahwa
saya tidak menyukai pelajaran bahasa Jerman ini. Saya merasa malas, lagipula
saya juga tidak menyukai teman-teman kelas Jerman, ditambah lagi guru yang
menjadi mata pelajaran Jerman adalah paman saya sendiri.
|
Baiklah, dari masalah
yang Nak Sofwan ceritakan setidaknya ada tiga, yakni mata pelajaran kamu,
teman-teman kelas kamu, dan guru kamu. Dari ketiga masalah tersebut mana yang
mendesak untuk diselesaikan ? (Topic Limit).
|
Agar konseli mengetahui
permasalahan dengan jelas dan
menyelesaikan permasalahan yang mendesak terlebih dahulu.
|
Pengharapan :
Semoga permasalahan
konseli dapat segera terselesaikan
jika masalah-masalah ini diuraikan dengan jelas.
|
4
|
Saya benar-benar lelah dengan semua ini Bu, saya
ingin mengakhiri hidup saya saja Bu!!! (berteriak dan merobek perban yang ada di
lengan kanannya)
|
Tenang..tenang. selama konseling berlangsung Nak
Sofwan boleh mengatakan apa saja dan
berkeluh kesah tentang masalah kamu, tetapi jangan sampai melukai diri kamu
sendiri seperti itu Nak(Action Limit).
|
Agar konseli tidak bertindak macam-macam karena
emosi selama konseling berlangsung.
|
ST :
Sepertinya dia sangat emosi sehingga butuh sesuatu
untuk melampiaskan emosinya
|
5
|
Ibu sendiri tahu bahwa
saya anak baru di sini, dan saya masih merasa asing disini Bu. saya ingin
sekali bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan disini, akan tetapi saya
merasa malu dan minder. Nah,saya ingin membicarakan hal ini dengan Ibu, dan
saya harap saya bisa segera menyelesaikan masalah saya.
|
Bagus jika Nak
Sofwan ingin membicarakan hal ini.
Tetapi mohon maaf sekali Nak, perlu diketahui saya ada rapat guru pukul 11
nanti. Jadi kita memiliki waktu 45 menit untuk membicarakannya. Maka baiknya
kita gunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya (Time Limit).
|
Agar konseli dapat
mengungkapkan cerita dengan sejelas-jelasnya dan efektif meskipun dengan
batasan waktu.
|
ST :
Semoga konseling ini
dapat terselesaikan meskipun batas waktunya hanya sedikit
|
6
|
Saya merasa tidak nyaman berada di jurusan IPS.
Apa yang harus saya lakukan, bu ?
|
Baiklah, tapi saya ingin memberi tahu bahwa kita disini
untuk sama-sama menyelesaikan permasalahan Nak Sofwan. Saya disini bukan
bertugas memindahkan anda ke jurusan lain, tetapi saya dapat memberi
informasi tentang bagaimana baiknya (Goal Limit)
|
Agar konseli mengetahui tujuan dalam konseling
tersebut .
|
Pengharapan :
Semoga dia mengerti tujuan konseling ini sehingga
dia tidak salah paham
|
7
|
Sebenarnya saya merasa
tidak bisa mengenali diri saya sendiri secara akurat. Seringkali saya malah
tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk tiap-tiap masalah saya
|
Baiklah, saya dapat
membantu sesuai dengan bidang saya. akan tetapi jika Nak Sofwanmenghendaki
tes kepribadian, Nak Sofwan dapat melakukannya disini akan tetapi ada
beberapa biaya tambahan (Cost Limit)
|
Agar konseli tidak
merasa kebingungan dengan biaya yang
harus dikeluarkan ketika proses konseling berlangsung
|
Presepsi :
Tes kepribadian memang
dapat membantu karena hasilnya nyata.
|
8
|
Saya merasa bahwa ini aib jika saya
menceritakannya Bu, dan saya takut akan ada pihak-pihak yang mencelakakan
saya jika saya membocorkan rahasia ini.
|
Agar konseli dapat menceritakan permasalahnnya
dengan nyaman tanpa takut akan bocor rahasianya
|
ST :
Sepertinya dia mempunyai masalah yang sangat besar
dan tabu untuk diungkapkan.
|
Komentar
Posting Komentar