OPENING DALAM KOMUNIKASI KONSELING


OPENING PROSES KONSELING

A.  Opening
berikut ini contoh percakapan susunan verbatim (percakapan antara konselor dan konseli) yang mengilustrasikan situasi konseling dengan menggambarkan komponen opening (penyambutan, inisiasi pembicaraan, dan transisi pembicaraan), serta identifikasi kemunculan mind skills dengan mengikuti format sebagai berikut


Nomor
Konselor
Konseli
Keterangan Yang Mucul
Mindskill Yang Muncul
1
Assalamualaikum...
Uhm, permisi..



Waalaikumussalam, Wah Nak Echa... mari silahkan masuk (V)

Membukakan pintu, dan menjabat tangan. Tersenyum dan isyarat menyilakan masuk (NV)
Penyambutan

Wah.. ada yang mau konseling , saya sebaiknya melayani dengan sungguh-sungguh, karena sepertinya nak echa terlihat sedih sekali (ST)

2
Oh iya Bu, terimakasih

Rindi Ibu senang sekali bisa bertemu denganmu saat ini, bagaimana kabar kamu Nak?
Ayoo, duduk yang nyaman ya..(V)

Isyarat mempersilakan duduk, memilihkan tempat duduk (NV)


Mengganjar kedatangan, menanyakan kabar,
Untuk terciptanya rasa aman konseli


Sepertinya konseling kali ini akan menyenangkan. Bukti: saya dalam keadaan siap, cuaca sangat mendukung, ruangan nyaman. (ST, persepsi)

Rasanya saya memiliki harapn agar masalah-masalah saya terselsaikan, semoga konselor kali ini dapat membantu saya. (Harapan  oleh konseli)

3
Yahh,, kabar saya ya begini begini saja Bu, (V)

Duduk di tempat yang  nyaman sesuai saran konselor (NV)

Hmm... Nak echa keliahatn tambah berisi gini, sehat hehe.. Nak Echa sekarang apa masih nyambi kerja magang di koran kompas nak? (V)

Inisiasi pembicaraan
Semua ini dilakukan untuk meredakan kecemasan awal konseli sampai ia mau berbicara dengan lancar

Saya yakin bahwa kedatangan Nak Echa kemari adalah menyelesaikan masalahnya, dan saya sebaiknya membantu Nak Echa seoptimal mungkin supaya  ia dapat mengatasi masalahnya dan kembali ceria (Persepsi, CV, Harapan)

4
Iya, alhamdulillah bu, saya masih bekeja disana... lumayan untuk menambah uang saku sehari-hari..
Kasihan kalau harus meminta uang dari orang tua terus..hehe (V)

 Mulai mencondongkan tubuh kedepan dan berkontak mata dengan konselor (NV)

Waahh.. benar sekali tindakan Nak Echa,, jarang sekali ada siswa SMA yang nyambi kerja sebagai wartawan yang sudah mahir seperti Nak Echa... (V)
Melakukan kontak mata dan tubuh conding kedepan. Raut wajah terlihat sangat senang dan ceria mendengar ucapan konseli (NV)

Menghindarkan konselor dari “banyak berbicara”, dan membuat konseli merasa nyaman dan tenang dulu.

Sepertinya konseli sudah mulai agak tenang dengan pembicaraan yang ringan ini (ST konselor )
Ya, saya memang anak yang berusaha membanggakan kedua orangtua, dan tidak banyak memberikan beban kepada meeka, untuk itulah saya bekerja sambilan, lagipula wartawan adalah hobidan pekerjaan yang sangat mnyenangkan bagi saya (ST konseli)

5
Gaji dari bekerja ini pun saya tabungkan  untuk biaya saya kuliah nantinya Bu, serta saya bercita-cita memberangkatkan Bapak Ibu saya untuk berangkat Haji (V)

Menggerakkan tangan dengan khas saat berbicara (NV)
Ya..ya.. MasyaAllah bagus sekali itu Nak... kamu dengan umur yang masih belia sudah memiliki cita-cita dan motivasi yang tinggi...
Nah, yang kita bicarakan tadi terkait denga hobi dan pekerjaan Nak Echa,, saya ikut senang mendengar kabar baik ini..
Adakah hal lain mengenai diri Nak Echa yang hendak Nak echa kemukakan?


Transisi Pembicaraan
(Mengalihkan pembicaraan pada topik inti)
Agar konselor merasa aman hendaknya konselor menghindarkan pertanyaan yang langsung mengenai masalah.
Sepertinya dengan adanya pembicaraan  ini, konseli menjadi lebih tenang... Nah kalau begitu sudah saatnya saya mengalihkan topik kepada permasalahan kosneli yang sesungguhnya, Saya harus melayaninya dengan sepenuh hati saya(ST, Persepsi)

Ya.. ini lah saatnya untuk mengatakan masalah saya yang sebenarnya.. huff saya sedikit gugup, namun saya harus percaya diri, supaya masalah saya cepat terselesaikan  (ST, Persepsi konseli)

6
Ya.. begini Bu, sebenarnya ada yang sudah berhari-hari ini membuat hati saya gelisah dan saya ketakutan Bu.. (V)
Mulai terlihat gelisah dan matanya  berkaca-kaca (NV)
Ya.. ya Nak, ungkapkan saja.. tidak apa-apa,, saya tahu kamu sedang dalam kesulitan.. (V)
Mengusap pelan pundak konseli dan berempati, menyodorkan tisu kepada konseli (NV)


Transisi Pembicaraan

Sebaiknya saya kali ini tidak boleh memikirkan jemuran saya yang belum saya angkat, ada konseli yang membutuhkan bantuan saya, saya harus melayani dengan profesional (ST konselor)


7




8











Komentar

Postingan Populer